20.9 C
Indonesia
Senin, 20 Januari 2025

Lingkar Indonesia Tolak Parkir Berlangganan, Alasannya Jadi Peringatan Publik

Berita Terbaru

AKTUALONLINE.co.id – Medan II Lingkar Indonesia secara terang-terangan menolak rencana kebijakan parkir berlangganan yang segera direalisasikan mulai awal Juli 2024. Alasan yang disampaikannya pun menjadi peringatan bagi publik agar tidak gampang menerima tanpa menyaringnya dengan akal sehat.

Sekretaris Lingkar Indonesia Arnold Marpaung menilai program tersebut di membahayakan situasi kondusifitas sosial masyarakat, dan memperbesar kebocoran Pendapatan Asli Daerah (PAD) nantinya.

Pasalnya, saat ini masih terdapat dua bentuk parkir. Yakni, parkir konvensional dan e-parking. Belum dihapusnya kedua program tersebut sama saja akan menjadi masalah saat diberlakukan karena akan tumpah tindih. Tidak ada yang menjamin bahwa pengendara dengan parkir berlangganan tidak dikutip di lokasi parkir konvensional atau e-parking.

“Apakah sudah dijamin saat kita parkir berlangganan, tidak akan dikutip lagi oleh tukang parkir konvensional atau e-parking. Apakah zona parkir berlangganan ini berlaku untuk semua titik parkir tanpa terkecuali. Kalau terjadi keributan antara masyarakat dengan tukang parkir, siapa tanggungjawab. Kalau kendaraan kita jarang keluar, apa tidak rugi pakai parkir berlangganan,” tanya Arnold Marpaung, Selasa (18/6/2024) pagi.

Belum lagi soal stiker sebagai penanda parkir berlangganan tersebut menurut Arnold Marpaung memiliki banyak kelemahan. Pertama, soal daya tahan stiker selama satu tahun. Mungkinkah Dishub Kota Medan menyediakan stiker cadangan secara cuma-cuma atau ada pembaharuan secara berkala dengan biaya tertentu.

Kedua, jenis stiker yang digunakan. Arnold Marpaung mengingatkan bahwa kemajuan teknologi mampu meniru sesuatu secara otentik, termasuk pencetakan ulang stiker. Jika stiker dicetak dengan skala besar dan umum maka kemungkinan memanipulasi boesar dan akan berpengaruh pada PAD.

“Stikernya gimana sih. Apa tahan selama satu tahun. Kalau belum satu tahun sudah buram, atau sobek dan hilang apa ada cadangannya, apa diberikan secara gratia. Lalu, apa stikernya dicetak khusus. Kalau tidak maka besar kemungkinan bisa ditiru. Inikan zaman canggih,” kejarnya.

Arnold Marpaung mengingatkan masyarakat agar tidak terjebak iming-iming murah. Rencana realisasi parkir berlangganan ini menurutnya merupakan program yang dipaksakan, mengingat dua program parkir sebelumnya gagal dan telah mencoreng nama baik juru parkir hingga menyebabkan adu fisik antara masyarakat dengan tukang parkir.

Mengingat bahayanya penerapan parkir berlangganan tanpa mendesak Wali Kota Medan segera mengevaluasi rencana parkir itu dan Dishub Kota Medan selaku pencetus program tersebut. Jika tidak maka akan terjadi kegagalan ketiga di program parkir, serta keributan sosial akan meledak lagi.

Diketahui, Kadishub Kota Medan Iswar Lubis telah mengumumkan secara resmi akan menerapkan pemberlakuan parkir berlangganan pada 1 Juli 2024 atau bertepatan dengan HUT ke-434. Belum jelas apa motif penerapan parkir berlangganan ini usai dua kebijakan parkir lain yakni parkir konvensional dan e-parking gagal serta tidak dievaluasi secara transparan ke publik. II Prasetiyo

Baca Selanjutnya

Berita lainnya