AKTUALONLINE.co.id MEDAN ||| Proyek drainase yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Medan tuai kritik dari Lingkar Indonesia. Pasalnya, pengerjaan baru siap 50% tapi diduga telah dibayarkan 85%. Bahkan, sisa-sisa material dari proyek yang dibiarkan menjadi penyebab polusi serta gangguan lalu lintas warga.
Ketua Lingkar Indonesia, Edy Simatupang, Kamis (12/1/2023) menyebut melalui investigasi, diperoleh fakta bahwa kualitas proyek drainase tampak amburadul. Misalnya, pemasangan u-ditch yang tidak rata. Hal tersebut disebabkan tidak sesuainya kedalaman parit yang digali oleh para pekerja.
“Lihat saja seperti di Jalan Denai. Hasil investigasi kami, proyeknya baru 50% siap dan sekarang ditinggalkan begitu saja. Data yang kami dapat, mereka sudah dibayar 50%. Bukan kami tidak senang, tapi akibat setengah-setengah, masyarakat kena abu, dan macet. Sama saja kalau begini ceritanya, satu dibagus, tapi gara-gara yang dibagusin malah menimbulkan dampak lain. Buka solusi ini,” cecar Edy.
Menilai hal ini sudah tidak bisa ditolerir, Edy mendesak Wali Kota Medan mengevaluasi, KPA, PPK, konsultan perencana dan pengawasan. Jika hal ini dibiarkan, maka dapat menjerumuskan Wali Kota Medan dalam pencitraan negatif.||| Red