AKTUALONLINE.co.id MEDAN ||| Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Provinsi Sumut, Dr. Drs M. Ismael Parenus Sinaga, M.Si memarahi salah seorang dari tiga wartawan www.aktualonline.co.id saat mengambil foto dirinya yang lagi diwawancara soal proyek multi years Rp2,7 triliun.
Karena emosional, mimik Ismael menjadi tegang, pandangannya tajam dan langsung melambaikan telunjuknya kepada Alfin selaku wartawan yang mengambil foto, Rabu (11/1/2023) di ruangnya lantai 7 Gedung Bank Sumut, Jalan Imam Bonjol Medan
“Saya rasa dek, tidak usah diambil. Saya enggak bikin, saya gak pengen terkenal untuk ini. Biarkan ini menjadi suatu informasi disampaikan ke khalayak dalam artian, artinya biarlah masyarakat menikmatinya. Tadikan sudah saya ceritakan tentang latar belakang di perdagangan. Biar masyarakat lihat saya, saya tidak butuh popularitas,” ketus Ismael.
Alfin sendiri merasa diperlakukan kurang sopan oleh mantan Kadisdukcapil Sumut tersebut. Jika persoalan izin, sebelum ia melakukan pengambilan gambar sesuai tugasnya sebagai wartawan, ada seorang pegawai Ismael yang mengabadikan pertemuan mereka di ruangan Kepala BKAD Sumut.
“Saya mengambil gambar untuk foto berita kok dimarahi. Sementara, ada pegawainya justru tidak meminta izin mengambil gambar kehadiran kami saat wawancara Kepala BKAD Sumut,” terang Alfin.
Ia juga menyesali sikap Ismael yang emosial. Menurutnya, jika keputusan orang nomor satu di BKAD Sumut itu untuk menerima tim Aktual Grup untuk wawancara soal Rp2,7 triliun tidak ada yang salah atau disembunyikan, maka Ismael tidak perlu takut dan mengumbar emosi saat difoto.
Prasetiyo, selaku koordinator liputan www.aktualonline.co.id yang hadir dan mewawancarai Ismael saat itu juga menyesali kejadian itu. Menurutnya, tim Aktual Grup telah memenuhi semua persyaratan yang dimintanya agr mau diwawancara. Seperti menuliskan daftar pertanyaan agar dapat dikoreksi sebelum wawancara, dan tidak ingin direkam secara audio visual.
“Kami sudah memenuhi syarat yang diminta narasumber. Mengambil foto itu sudah hal yang biasa saat wawancara dan tidak menjadi larangan di kesepakatan. Kami merasa kecewa dengan perlakuan narasumber setaraf kadis seperti ini,” tegas Prasetiyo.
Untuk itu, Prasetiyo berharap agar Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi lebih memperhatikan sikap para anggota dalam memperlakukan wartawan. Dengan kejadian itu, Prasetiyo curigai ada sesuatu yang disembunyikan dalam Rp2,7 trilun sehingga Ismael begitu waspada dengan gerakan wartawan yang menjumpainya. ||| Pras
Editor : Pras