Penulis adalah Demisioner Sekum Badko HMI Sumut Periode 2021 – 2023 Pangeran Siregar. (Foto: Ist/Aktual Online)
AKTUALONLINE.co.id – Perspektif || Setelah selesai melaksanakan Pemilu 2024 yang menghasilkan terpilihnya Prabowo-Gibran sebagai Presiden dan Wakil Presiden terpilih 2024-2029, rakyat Indonesia kembali akan menyalurkan hak pilihnya pada Pilkada Serentak 2024 yang akan dilaksanakan pada tanggal 27 November 2024.
Menuju pesta demokrasi di daerah ini, iklim politik tanah air kembali memanas. Perang gagasan dan janji pembangunan di berbagai daerah mulai bergulir. Khususnya di Sumut, masyarakat tentu menaruh atensi besar pada calon kepala daerahnya.
Kepintaran masyarakat dipertaruhkan kali ini. Jika salah pilih, maka akan terjadi konflik sosial dan pembangunan sumber daya manusia maupun infrastruktur akan mandek. Makanya hal penting untuk diingat adalah calon Gubernur Sumut yang akan dipilih harus pandai berkomunikasi ke pusat, dan mampu merangkul daerah-daerah yang dipimpinnya nanti.
Kemampuan komunikasi tersebut dapat dilihat melalui visi misi serta rekam jejak para kandidat, dan menyertakan logika dalam melihat nasib masyarakat sebagai imbas memilih calon tersebut.
Bobby Afif Nasution-Surya, dan Edy Rahmayadi – Hasan Basri Sagala tentu memiliki keunggulan maupun kekurangan masing-masing. Namun, kekuatan terpilihnya dua calon tersebut ada di tangan rakyat. Jika masih ragu, maka lihat kembalilah contoh kepemimpinan Edy Rahmayadi saat menjadi Gubernur Sumut, dan Bobby Afif Nasution saat memimpin Kota Medan. || Pangeran Siregar (*Penulis adalah Demisioner Sekum Badko HMI Sumut Periode 2021 – 2023)