AKTULONLINE.co.id – Medan II Beredar kabar bahwa gerakan massa yang melakukan aksi demonstrasi untuk menolak kehadiran Pj Gubsu Agus Fatoni, diduga merupakan bayaran Kadisdik Sumut Abdul Haris Lubis.
Beragam opini liar muncul mengomentari aksi yang ditunggangi itu. Ada yang menilai siasat tersebut untuk mempertahankan posisinya sebagai kepala dinas ditengah gempuran kritik publik terhadapnya.
Ada pula yang beranggapan memang Kadisdik Sumut Haris Lubis tidak menyukai majunya Bobby Nasution sebagai bakal calon Gubernur Sumut sehingga mengaitkan pelantikan Agus Fatoni sebagai Pj merupakan politik tersembunyi untuk persiapan Pilkada 2024.
“Sudah pasti infonya itu bang. Kita juga sudah deteksi massa yang demonstrasi. Sudah kita telusuri siapa yang nyuruh,” ungkap narasumber yang meminta identitasnya disembunyikan, Rabu (26/6/2024) pagi.
Hingga berita ini diterbitkan, Kadisdik Sumut Abdul Haris Nasution Lubis yang dikonfirmasi melalui nomornya 0811****557 belum memberikan jawaban.
Memang, sejak dilantiknya Abdul Haris Lubis sebagai kadisdik Sumut pada masa Pj Gubsu Hassanudin, ia kerap disoroti tajam, salah satunya soal pemaksaan kepada sekolah-sekolah di Sumatera Utara untuk membeli buku dari perusahaan yang dibawanya. Yakni, PT Noah Jaya Pustaka, CV Enam Dara Utama dan CV MKP.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Lingkar Indonesia Tua Abel Sirait menyatakan bahwa alasan gerakan massa yang menolak dilantiknya Pj Gubsu Agus Fatoni karena menganggap untuk kemenangan Bobby Nasution di Pilgubsu 2024, sangat prematur.
Namun, ia lebih sepakat pergantian Pj Gubsu karena memang selama Hassanudin menjabat, pertama sekali yang dilakukannya sangat kontroversi, yakni mengganti tagline pemerintahan. Namun, kinerjanya dalam memajukan Sumut tidak nampak. Bahkan Hassanudin terlihat ekslusif karena sangat sulit ditemui oleh masyarakat.
“Yang jelas Pj Gubsu lama tidak ada kinerjanya. Jangan kaitkan sama Pilgubsu lah. Untuk jumpa aja kita sulit,” terang Tua Abel Sirait.
Melihat timbulnya kekisruhan ini, Tua Abel Sirait juga mendesak Pj Gubsu Agus Fatoni untuk mengevaluasi Kadisdik Sumut Abdul Haris Lubis. Selain karena dugaan menggerakkan aksi penolakan dirinya sebagai Pj Gubsu, Abdul Haris juga memiliki persoalan bisnis jual buku ke sekolah-sekolah dengan cara paksa. II Prasetiyo