27 C
Indonesia
Jumat, 17 Januari 2025

Suwarno Dinilai Toksik dan Berbahaya, Wali Kota Medan Didesak Copot Jabatannya sebagai Dirut PUD Pasar

Berita Terbaru

AKTUALONLINE.co.id – Medan II Ketua Relawan Cahaya Kemenangan Prabowo (Cakep) Sumatera Utara Jauli Manalu SH melihat adanya ciri kepemimpinan toksik pada Dirut Perusahaan Umum Daerah (PUD) Pasar Kota Medan Suwarno dan dinilai sangat berbahaya bagi pertumbuhan perusahaan maupun pemerintahan Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution.

Hal itu bisa dilihat dari pengakuannya di media massa dalam menunaikan tugas sebagai dirut yang sangat bertolak belakang dan cenderung manipulatif. Misalnya, soal kebocoran parkir Rp470 juta di Pasar Marelan disebut telah selesai padahal menurut penelusuran Aktual Media Grup ada aliran dana dari pihak lain dipakai guna menutupi persoalan itu.

Ada lagi kasus lainnya soal penundaan gajian 46 pejabat PUD Pasar Kota Medan di saat ratusan karyawan telah mendapat upah kerja mereka. Kondisi ini bukan soal mengalah, melainkan ada tanda tanya besar soal amblasnya setoran dari tiap pasar yang selama ini masuk. Mirisnya, kutipan dari para pedagang itu tidak sebanding dengan fasilitas yang diberikan perusahaan di lokasi jualan. Lihat saja ke Pasar Marelan. Kini atap-atapnya sudah menganga, besi berkarat, rolling door ratusan kios lenyap. Kini lantai II pasar dihuni oleh burung kuntul.

Bukannya berusaha memperbaiki situasi, Suwarno kemudian menggalang kekuatan melalui Ketua Komisi III DPRD Kota Medan Afid Abdillah hingga memberi dukungan kepadanya agar menutup data dan memberi sanksi kepada anak buah yang membocorkan data kebobrokan PUD Pasar Kota Medan.

Kritik dan fakta-fakta yang diungkap oleh Aktual Online malah mendapat tindakan arogan dengan melaporkan pihak redaksi dan wartawan ke dewan pers. Tentu saja, hal ini menurut Jauli Manalu langkah Suwarno sudah sesat dan nampak hanya menyalahkan wartawan. Suwarno dianggap tidak memahami tugas jurnalis memang mengawasi dan mempublikasikan lewat berita bukan memuat rilis yang sudah setel oleh instansi maupun perorangan agar mendapat pujian. Jika pemberitaan itu salah, maka tentu saja ada kebenaran beserta bukti harusnya ditunjukkan ke publik, bukan sekadar cakap-cakap saja.

“Ciri-ciri pemimpin toksik sudah nampak. Mulai manipulatif informasi ke publik, menyalahkan anak buahnya atas terungkapnya kesalahan PUD Pasar dengan menyebut sebagai kebocoran data, hingga arogan dengan melaporkan Aktual ke Dewan Pers. Sudah gawat ini dirutnya,” ungkap Jauli Manalu, Sabtu (11/5/2024) siang.

Atas krisis kepemimpinan di PUD Pasar Kota Medan dan segala persoalan terjadi hingga munculnya laporan-laporan yang kini lagi ditangani oleh Kejari Medan dan Belawan, maka pengacara kondang Sumatera Utara ini mendesak Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution untuk segera mencopot Suwarno dari jabatannya sebagai dirut.

“Kami hanya memberi saran yang positif. Apalagi saya sebagai tim relawan cakep yang ikut memenangkan Prabowo Gibran di Sumut memiliki satu visi dengan Pak Bobby sebagai Wali Kota Medan dan mungkin akan menjadi Gubernur Sumut 2024. Pilihannya dua, bapak copot Suwarno atau nanti bapak sendiri yang makin susah ke depannya. Citra bapak jatuh hanya karena orang menduga bapak membela yang salah,” tegas Pria yang juga merupakan Aktivis Anti Korupsi ini.

Diingatkan pula oleh Jauli Manalu, seluruh jaksa di Kejari Medan dan Kejari Belawan agar tidak mencoba mengambil keuntungan dalam kasus PUD Pasar Kota Medan yang sedang ditangani. Melalui berita ini, ia masih memberi warning secara lembut terhadap oknum-oknum jaksa nakal. Sebab, selama kasus ini dalam pantauan publik melalui Aktual Online dan terbukti ada jaksa ikut berperan melindungi kesalahan, maka cepat atau lambat ia akan memberikan rekomendasi langsung ke Presiden terpilih Prabowo, Jaksa Agung agar karirnya distop.

Sementara itu, hingga berita ini diterbitkan Dirut PUD Pasar Kota Medan Suwarno sendiri yang dikonfirmasi belum memberikan jawaban apapun soal komentar Jauli Manalu.

Diketahui, Dirut PUD Pasar Kota Medan Suwarno saat ini diterpa badai masalah. Mulai dari persoalan kebocoran parkir Rp470 juta di Pasar Marelan, munculnya bukti setoran kamar mandi oleh pengawas internal yang cenderung ke arah tindak korupsi, pengkondisian rekrutmen honorer oleh orang dalam, fasilitas pasar tradisional yang tidak kunjung diperbaiki, hingga membatasi diri dengan Aktual yang mengkonfirmasi soal temuan di perusahaan plat merah itu dengan tidak menunjukkan bukti kebenaran malah melaporkan jurnalis ke dewan pers.II Prasetiyo

Baca Selanjutnya

Berita lainnya