* Dari Atas Kereta Modifikasi Karena Kaki Tak Berfungsi
AKTUALONLINE.co.id TOBA |||
Secara kebetulan, awak media ini bertemu dengan Marudut Sidabutar (52) di atas KMP Ferry Tao Toba II sambil tercengang melihatnya terbaring di atas sebuah Sepeda Motor yang dimodifikasi, sambil bawa tempat tidur ‘semi becak’ karena dirinya tidak bisa duduk apalagi untuk berdiri, karena kedua kaki sudah tak berfungsi.
Di atas KMP Tao Toba II, Rabu (7 September 2022) pria kelahiran Nainggolan, Kabupaten Samosir, 17 Desember 1970 ini, kini tinggal di kota Siantar tepatnya di Jln. Enau III No 24 Perumnas Batu VI, Kelurahan/Lingkungan Lestari Indah Siantar, Sidabutar bercerita bahwa dirinya sudah lama mengalami kelumpuhan dan diawali dari sakit di bagian tulang pinggul, panggul hingga membuat kaki tak berkutik lagi sejak tahun 2012 silam.
Marudut yang masih jomblo ini adalah Anak ke 5 dari 8 bersaudara, tidak pernah berputus asa sejak mengalami derita itu. Baginya kuasa Tuhan dan MuhjizatNya sungguh nyata dalam penghidupannya sehari-hari, sebab talenta seni olah vokal dan musik jadi pelepas dahaga walau sekedar penyokong hidup dan jadilah dia sebagai ‘PENGAMEN’ jalanan dan di tempat-tempat ramai.
Marudut yang terpaksa berbaring dengan cara telungkup ini, kadang pasrah di saat mata terpejam tidur dan harus telungkup. Ya, karena tidak bisa tidur tengadah ke atas, akibat penyakit di bagian tulang punggungnya.
Pun demikian, Marudut yang mampu membawa kenderaan modifikasinya bak ‘SuperMan’ itu, berupaya menopang hidup, dan berharap juga ada bantuan dari pihak Dinas Sosial terkait yang dapat membantunya, kita berharap juga Bang, apalagi di saat-saat Zaman Pandemi Corona ini dan saya harapkan Bapak Presiden Jokowi juga dapat membantu saya, supaya ada di hari tua kelak, sebab tak ada keluarga yang bisa saya andalkan, pintanya.
Saya kadang-kadang menghibur di beberapa Cafe malam, namun saat ini kadang sepi order juga. Kemudian kita dah mulai kalah bersaing dengan anak-anak muda sekarang, mereka lebih sehat dan lebih kreatif. Sementara kita hanya berusaha untuk bertahanlah, dan tidak merasa tersaingi karena nasib sudah seperti ini, Ujar Marudut dengan senyum Khasnya.
Selain mampu berolah vocal dan musik, Marudut juga mampu melakoni jahit menjahit, namun karena pangsa pasarnya juga sepi Marudutpun akhirnya berkelana sembari menunggu belas kasihan orang lain dengan cara order konser di Cafe malam atau cafe coffee dan pesta sekaligus jadi pengamen.
Nama plakat waktu melakoni jahit menjahit (Taylor) dibuatnya 5+2=12 (yang artinya 5 Roti Ditambah 2 Ikan Sama Dengan Duabelas, dalam Muhjizat Yesus saat memberi makan 5000 orang ada lebih 12 Bakul katanya. Sangat luar biasa dalam hal ilusi pengertian plakat Taylor 5+2=12 ini.
Berikut penjelasan Marudut Sidabutar saat bertemu awak media ini di KMP Ferry Tao Toba II, lintas Dermaga Ajibata (Toba) menuju Tomok (Samosir).
||| JSS
Editor : Zul