Ketua Mapel Indonesia Yusuf Hanafi Sinaga.(Foto: Ist/Aktual Online)
AKTUALONLINE.co.id – Langkat || Beredar video viral masyarakat korban banjir di Kabupaten Langkat yang mengungkapkan kekesalannya lantaran diacuhkan tim Basarnas yang dimintai tolong untuk membantu evakuasi pengungsi.
Dalam video berdurasi 52 detik itu, perekam video menunjukkan tim Basarnas dengan mobil dinas dan perahu karet yang salah satunya ditarik oleh seseorang tanpa membawa muatan, namun tidak merespon pesan yang disampaikan oleh perekam video soal orang sakit butuh pertolongan.
”Mobil Basarnas dari tadi dari Tanjung Pura kita tanyai tapi bilang tidak bisa, tidak bisa. Enggak tahu kami enggak bisanya dimana. Enggak tahu fungsi orang ini apa. Mondar mandir mondar mandir di tempat banjir. Di sini banyak orang-orang sakit yang butuh bantuan,” ucap wanita perekam video.
Menanggapi hal ini, Masyarakat Pelestari Lingkungan (Mapel) Indonesia Yusuf Hanafi Sinaga mendesak SAR segera mengevaluasi SDM tim yang ditugaskan untuk melakukan pertolongan terhadap korban bencana banjir.
”Beredarnya video yang menunjukkan kelambanan atau ketidakjelasan prosedur di tengah kondisi darurat ini wajib kita sikapi dengan serius. Kmi menuntut klarifikasi resmi dan transparansi dari Basarnas. Akah tim menghadapi hambatan teknis, logistik atau kelalaian menjalankan SOP. Kami mendorong Basarnas melakukan evaluasi total,” tegasnya, Minggu (29/11/2025) sore.
Lanjutnya, lokasi bencana bukanlah taman bermain. Nyawa menjadi indikator keberhasilan penyelamatan dalam bencana. Jika tidak kekurangan SDM kompeten, Mapel Indonesia menawarkan diri untuk berkolaborasi guna membantu para korban bencana banjir juga longsor.|| Prasetiyo
