*Kepala BP Batam Rudi: 1 Jam Angkut 35 Kontainer
AKTUALONLINE.co.id BATAM |||
Pelabuhan menjadi salah satu lokomotif penggerak yang menentukan masa depan sebuah Kota. Mengingat, pelabuhan menjadi salah satu pintu masuk investasi dari berbagai daerah dan negara ke Kota tujuan. Salah satu Kota Batam, Provinsi Kepri.
Untuk itu, banyak pihak baik dari pemangku kepentingan di tingkat daerah maupun nasional, hingga kalangan usaha di Pulau berbentuk kalajengking ini yang memberikan perhatian serius terhadap pengelolaan dan pengembangan kepelabuhan di Batam.
Ada banyak titik perhatian dalam pengembangan Pelabuhan Batu Ampar sebagai pelabuhan utama di Batam. Di antaranya peningkatan infrastruktur dan suprastruktur pendukung, dan pengembangan sistem digital dalam manajerial kepelabuhannya.
Hal ini diperlukan demi meningkatkan layanan kepelabuhanan Batam agar berdaya saing internasional. Bahkan dalam pengembangan jangka pendeknya, Pelabuhan Batu Ampar diharapkan pada tahun 2025 bisa mencapai target arus peti kemas di Pelabuhan Batu Ampar mencapai 1,6 Juta TEUS. Serta dapat mengakomodir kapal dengan kapasitas 3.000 TEUS atau kapal generasi ke-3 untuk angkutan peti kemas domestik.
Untuk itu, dengan pengembangan infrastruktur dan perlengkapan suprastruktur ini, dapat mengantarkan Pelabuhan Batu Ampar sebagai Green Port percontohan di Indonesia.
Bahkan untuk mewujudkan ini semua, Badan Pengusahaan (BP) Batam melakukan pemesanan beberapa unit Crane Ship to Shore (STS) yang ditujukan untuk meningkatkan potensi pendapatan negara.
Hal ini terungkap dalam peluncuran perdana dan penyerah terimakan Ship to Shore Crane di Pelabuhan Batu Ampar pada Minggu (9/4/2023) siang. Pada kesempatan tersebut, Kepala BP Batam HM Rudi melihat secara langsung sekaligus meresmikan kedatangan STS Crane tersebut.
“Ship to Shore Crane yang kita order tahun lalu, kini sudah selesai dibangun dan teklah berada di Pelabuhan Batu Ampar. Crane ini sengaja kita pesankan guna memberikan perubahan dan warna baru di Pelabuhan Batu Ampar dalam peningkatan perekonomian Batam,” terang Rudi.
Sebelumnnya, tambahnya, Pelabuhan Batu Ampar telah beroperasi menggunakan sistem yang lama. Untuk itu kehadiran alat-alat baru ini sebagai salah satu cara dalam memodernisasikan Pelabuhan Batu Ampar. Sehingga bisa mempercepat bongkar muat barang dari kapal ke darat.
“Ship to Shore Crane ini dalam 1 jamnya bisa mengangkut 35 kontainer dan dalam 2 menit sudah bisa mengangkut dari kapal ke darat. Jadi kalau dihitung, dalam setahunnya ada 600-an kontainer yang masuk ke kota Batam, maka tinggal kita bagi saja dalam 2 menit dan dapat diketahui berapa kecepatannya dan berfungsinya alat ini,” tegasnya.
Artinya, tegasnya lagi, alat tersebut bisa menyelesaikan berbagai permasalahan yang ada di Pelabuhan Batu Ampar. Jika alat ini berjalan baik, maka tahun depan pihaknya berencana akan menambah lagi.
“Dengan adanya alat ini, kita berharap para pemilik barang bisa memanfaatkan ini. Sehingga Hub Logistik di Pelabuhan Batu Ampar bisa berjalan dengan maksimal. Artinya, Batam sudah siap menerima masuknya kontainer, mengingat Batam merupakan kawasan FTZ. Dan bisa menjadi HUB Logistik untuk negara-negara lain serta beberapa daerah di Indonesia sebagaimana harapan dari Pemerintah Pusat juga,” tegasnya.
Sebagaimana diketahui pada Semester I tahun 2021, BUP BP Batam mencatatkan kenaikan volume bongkar muat peti kemas di Pelabuhan Barang sebesar 18%, dari 261.394 TEUs pada semester I 2020, menjadi 307.785 TEUs.
Peningkatan volume Bongkar Muat Peti Kemas di Semester I tahun ini didominasi oleh kegiatan perdagangan luar negeri terutama ekspor yang meningkat 36 persen dibandingkan Semester I 2020, dari 174.543 TEUs menjadi 239.061 TEUs.
Jumlah kunjungan kapal barang di Semester I ini juga mengalami peningkatan sebesar 1,1% dibandingkan periode yang sama di tahun 2020, dari 11.507 Call ke 11.637 Call kapal.
Dari sisi GT, juga terjadi peningkatan cukup signifikan yakni sebesar 17,7% dibandingkan periode yang sama di tahun 2020, dari 17.695.630 GT ke 20.829.205 GT.
Peningkatan volume produksi di Pelabuhan Barang ini turut berimbas pada pendapatan yang diperoleh BUP BP Batam. SBU Pelabuhan Barang pada Semester I 2021 meningkat 27,9% dibandingkan periode yang sama di Tahun 2020.||| Markus
Editor : Zul
Sumber : BP Batam