AKTUALONLINE.co.id TULUNGAGUNG |||
Sering kali lakukan tindakan yang terlalu kasar terhadap siswa-siswinya, YD selaku Waka kesiswaan di copot dari jabatannya oleh Kepala Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Tulungagung.
Di konfirmasi awak media, Kepala SMK Negeri 1 Tulungagung Mohari, M.Pd, membenarkan adanya perihal tersebut,
“Hari ini sudah resmi saya berhentikan dari jabatan Waka Kesiswaan,” ucapnya, Jum’at (7/10/2022).
Mohari menerangkan, kebijakan tersebut dilakukan karena adanya aksi protes dan tuntutan dari siswa yang disampaikan dalam dialog bersama antara Perwakilan Siswa dan KS SMKN 1 Tulungagung.
Dalam dialog tersebut perwakilan siswa-siswi mengajukan 3 tuntutannya.
“Tadi para siswa sampaikan 3 tuntutan yakni Waka Kesiswaan harus mundur dari jabatannya, kedua harus meminta maaf kepada siswa secara terbuka, dan ketiga merekomendasikan untuk diminta agar mengajar di tempat lain,” terangnya.
Selanjutnya Ia juga menyampaikan, para siswa melakukan protes karena mereka merasa kecewa dengan yang dilakukan YD selaku Waka Kesiswaan.
Para siswa menilai YD dalam melakukan penertiban terhadap siswa-siswi sering kali melakukan tindakan yang terlalu keras.
“Siswa yang kecewa dengan Waka Kesiswaan, melalui perwakilan siswa ingin mengadu kepada Kepala Sekolah, dan kita fasilitasi,” ungkapnya.
Lebih lanjut Muhari menjelaskan, sebelum para siswa lakukan aksi protes, Ia sudah pernah memanggil YD untuk diberi teguran, agar dalam melakukan penindakan terhadap siswa yang lakukan pelanggaran, sebaiknya tidak dengan menjurus kekerasan ataupun kasar.
“Kita sudah beberapa kali mendapat masukan dari para guru bahwa dalam penanganan disiplin siswa, sering membuat siswa tersebut merasa kecewa,” terangnya.
Terkait adanya hal ini, Mohari mengatakan, bahwa keluhan yang disampaikan oleh siswa itu tidak mengarah pada pengelolaan sekolah atau manajemen sekolah, tapi merasa kecewa atas perilaku dari YD selaku Waka Kesiswaan.
“Saya pastikan semua tidak mengarah kepada manajemen atau ketidakpercayaan kepada sekolah, hanya kepada individu atau oknum saja,” tegasnya. ||| Dodik
Editor : Zul