25.8 C
Indonesia
Rabu, 31 Desember 2025

Dugaan Korupsi Alumunium PT. Inalum Hanya Dibesar-besarkan, Proyek ‘Hantu’ Rp178 M PT. AWS Tak Jadi Sorotan

Berita Terbaru

Gedung PT. IAA yang sempat diaktifkan dengan anggaran Rp178 miliar, kini tampak terbengkalai. (Foto: Ist/Aktual Online)

 

 

AKTUALONLINE.co.id – Batubara || Hingga saat ini bukti hasil penggeledahan PT. Inalum pada 13 November 2025 belum juga diumumkan ke publik. Tidak ada tanda-tanda bahwa PT. Inalum benar-benar melakukan dugaan korupsi dari penjualan aluminum.

Padahal usai penggeledahan dan saat masih berada di PT. Inalum, Ketua Tim Penyidik Polim Siregar bersama timnya dengan semangat membesar-besarkan aktivitas pembongkaran berkas perusahaan plat merah tersebut dan menyebut adanya dugaan korupsi.

“Ya, heran saja. Ini sudah mau sebulan tidak ada tanda-tanda kalau tuduhan dugaan korupsi PT. Inalum soal penjualan aluminium terjadi. Karena buktinya belum juga diumumkan. Beda sama waktu penggeledahan, semangat kali mengumumkan mereka membongkar berkas di perusahaan itu. Dibesar-besarkan di media biar nampak ada kerja. Kelanjutannya apa,” ungkap Praktisi Hukum Jauli Manalu, Senin (8/11/2025) siang.

Di sisi lain, dalam dokumen yang didapatkan Aktual Online, terdapat proyek ‘hantu’ (red. tidak jelas) senilai Rp178 miliar PT. Inalum yang dikondisikan PT. AWS kepada anak-anak perusahaannya PT. CKY dan PT. ISB juga mitra dekatnya PT. RI.

Tujuan proyek ini adalah untuk mengaktifkan kembali produksi PT. Indonesia Aluminium Alloy (IAA). Namun setelah diperbaiki, perusahaan ini tidak dapat diberi peluang untuk berproduksi lantaran menjadi pesaing dari grup PT. AWS.

Seluruh proyek-proyek yang harusnya dikerjakan oleh PT. IAA seperti rod repair shop malah ditangani oleh anak perusahaan PT. IAA yakni PT. GNG. Hingga akhirnya, anak perusahaan PT. Inalum jadi terbengkalai dan dana Rp178 miliar kini menjadi lokasi tumbuh kembang rumput liar.

Diketahui, PT. AWS menjadi induk dari berbagai perusahaan yang memonopoli pekerjaan di PT. Inalum. Salah satunya proyek pengaktifan kembali PT. Indonesia Aluminium Alloy (IAA), anak perusahaan PT. Inalum.

RWY selaku pemilik perusahaan ini bukan memenangkan perusahaannya, melainkan mengarahkan pemenang tender kepada anak perusahaannya yakni PT. CKY dan PT. ISB juga mitra dekatnya PT. RI.

Sementara itu Kepala Kejatisu Harli Siregar yang sejak Kamis 4 Desember 2025 siang dihubungi Aktual Online masih belum juga memberikan konfirmasinya soal keterlambatan mereka memaparkan alat bukti awal kasus yang mereka sebut-sebut telah didalami.

Padahal, Harli Siregar sebelumnya cepat memberikan konfirmasi yang ditanyakan Aktual Online untuk setiap kasus ditangani Kejatisu. Namun, di kasus PT. Inalum ini, ia masih tetap bertahan diam. Ada apa.|| Prasetiyo

Baca Selanjutnya

Berita lainnya