Praktisi Hukum Jauli Manalu SH. (Foto: Ist/Aktual Online)
AKTUALONLINE.co.id – Medan || Kepolisian Daerah Sumatera Utara memang lagi lucu-lucunya. Yang bukan target operasi seperti Ketua Nasdem Sumut Iskandar ST ditangkap dan dibuat malu di hadapan ratusan penumpang Pesawat Garuda GA 193.
Meski telah mengumumkan permohonan maaf secara resmi, Praktisi Hukum Jauli Manalu SH menilai hal itu belum cukup sebelum pihak kepolisian mau menyatakan permintaan maaf karena telah membiarkan buronan bernama Christoph Munthe berkeliaran bebas di Tebing Tinggi atau segera menangkapnya.
Jika hal ini tidak dilakukan, maka Jauli Manalu menilai Polda Sumut dan jajaran memiliki sentimen pribadi terhadap orang-orang dari Partai Nasdem dan memiliki kedekatan khusus dengan pengurus Perindo yang notabene dipimpin oleh purnawirawan dari kepolisian.
”Ya, lagi lucu-lucunya polisi Polda Sumut ini. Iskandar ST Yang tidak bersalah ditangkap dan dipermalukan didepan publik, sementara yang jelas-jelas DPO Christoph Munthe hilir mudik di depa mata polisi tidak juga ditangkap. Kalau kejadian salah tangkap Polda Sumut minta maaf, maka untuk DPO yang dibiarkan keliaran juga harus minta maaf,” cecarnya, Jumat (17/101/2025) siang.
Jauli Manalu mengkritik saat ini kinerja polisi yang dipimpin oleh Irjen Pol Whisnu Hermawan Februanto semakin asal. Jajarannya rela mengorbankan citra polisi untuk menutupi satu orang buronan yang telah mencuri aset negara.
Diketahui, Polda Sumut secara resmi telah meminta maaf karena telah salah menangkap Ketua Nasdem Iskandar ST. Mengejutkannya, penangkapan tersebut hanya berdasarkan identifikasi nama tanpa disertai kejelasan wajah.
”Kami dari pihak kepolisian minta maaf jika ternyata ada ketidaknyamanan atau ketersinggungan dari yang bersangkutan (red. Iskandar) atau pihak-pihak lain, kami minta maaf,” kata Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Ferry Walintukan.
Di sisi lain, jajaran Polda Sumut bukan hanya telah salah tangkap. Di Tebing Tinggi tidak satupun pihak personel polisi berani menyentuh DPO Christoph Munthe sejak tahun 2021 silam. Padahal, buronan ini tidak sembunyi dan bebas keluar masuk kantor polisi.|| Prasetiyo