Advertisements

AKTUALONLINE.co.id PANGKALPINANG ||| Sudah Tiga bulan Jaksa Agung Burhanuddin meresmikan Masjid Mizan Adhyaksa di Bangka Belitung tepatnya hari Rabu 27 Juli bulan lalu dan acara itu pun dihadiri Kepala Kejaksaan Tinggi (Kejati) Bangka Belitung Daroe Tri Sadono beserta jajaran.

Jaksa Agung Burhanuddin menyampaikan bahwa Masjid Mizan Adhyaksa yang bermakna timbangan dan keadilan. Hal yang terpenting adalah bagaimana memakmurkan masjid ini, dan juga mengajak seluruh pegawai untuk memanfaatkan masjid ini untuk sholat berjamaah dan kajian keagamaan sehingga masjid menjadi lebih hidup serta barokah.

“Pembangunan masjid ini sebagai bentuk ibadah dan peningkatan spiritual para pegawai Kejaksaan di lingkungan Kejaksaan Tinggi Bangka Belitung. Saya berharap dengan dibangunnya masjid ini, dapat dijadikan untuk meningkatkan kualitas keimanan, integritas dan spiritualitas insan Adhyaksa serta berterima kasih kepada seluruh pihak yang telah memberikan sumbangan demi pembangunan Masjid Mizan Adhyaksa, Semoga menjadi ladang amal dan ibadah, serta mengangkat keimanan kita semua,” ujar Jaksa Agung.

Kejati Babel Daroe Tri Sadono SH. Mhum

 

Di waktu yang berbeda awak media Aktualonline.co.id mencoba bermuwajah bersama Kejati Babel Daroe Tri Sadono SH.MHum usai sholat magrib berjamaah. Senin (10/10/22) sekira pukul 18.25 Wib.

Kejati Babel mengatakan bahwa peletakan batu pertama telah dilaksanakan pada awal November tahun lalu serta pembangunan masjid ini bersumber dana dari beberapa teman/sahabat di seluruh Indonesia dan para pegawai Kejaksaan Tinggi.

Daroe menjelaskan keberadaan masjid Mizan Adhyaksa tidak bisa di pisahkan dari sebelumnya bahwa kami memiliki Masjid Al-Mizan, dengan perkembangan yang ada di tambah kapasitas makmumnya bertambah maka, masjid yang lama di robah dengan membangun masjid yang baru.

“Tentunya dengan nama Masjid Mizan Adhyaksa kita berharap khususnya bagi warga Adiyaksa di lingkungan Kejati Babel bisa menjadi sosok seorang yang mampu menjaga dan menegakkan keseimbangan secara adil sebagai mana tertuang dalam QS. Ar-rahman ayat 9,” ucapnya.

Lebih lanjut Ia mengungkapkan kenapa Masjid Mizan Adhyaksa ini letaknya berada di depan, karena disini kami ingin merobah mindset bahwa masjid ini ada kantornya, bukan kantor ada masjid.

“Siapapun utamanya kami yang datang ketempat ini tujuannya untuk beribadah sehingga apa yang kita kerjakan, pikirkan dan ucapkan masuk dalam skema ke Tuhanan bahkan kita berangkat dari rumah sudah dalam keadaan niat dan berwudlu untuk menunaikan ibadah-ibadah,” harap Kajati Babel.

Adapun pembangunan Masjid Adiyaksa tersebut mengangkat kearifan lokal supaya menjadi suatu makna syiarnya bisa kita kembangkan menjadi syiar Islam, bahwa kita yang ada di Pangkalpinang bahkan Babel ataupun musafir sehingga tertarik ingin Sholat di Masjid Adhyaksa dengan Arsitekturnya yang unik di tambah dengan warna tudung saji.

“Untuk itu kita Masyarakat Babel khususnya warga Adiyaksa di lingkungan Kejaksaan Tinggi Bangka Belitung mempunyai tujuan antara kerja dan ibadah berjalan seimbang untuk itu, kita harus bangga yaitu kebanggaan kami sebagai penegak- penegak Agama Allah ataupun menggantikan tugas seorang Khalifah,” tutup Daroe Tri Sudono.||| Kyt

 

 

Editur : Ah