* Selain Tenaga Dokter, RSUD Parapat Hanya Dilayani 2 PNS dan 32 Tenaga Honor Untuk Pasien
AKTUALONLINE.co.id SIMALUNGUN |||
Selain telah naik kelas dari RSU IGD menjadi Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tyoe D di Destinasi Pariwisata Super Prioritas Danau Toba Parapat, kualitas dan kuantitas layanan paramedis disana harus berbenah lagi agar keluarga pasien dan pasien itu sendiri terlayani dengan baik.
Selama ini keterbatasan dari sisi kualitas pelayanan di banyak sisi masih perlu ditingkatkan, dan itu sangat dipengaruhi dari jumlah petugas para medis, 80% adalah tenaga honorer untuk perawatan pasien.
Direktur Utama (Dirut) RSUD Parapat dr H Jimmi Gultom yang baru sebulan menjabat Dirut, kepada wartawan, Selasa (29/3/2022) mengakui bahwa tenaga medis untuk melakukan perawatan pasien 32 Tenaga Honor dan hanya 2 PNS/ASN.
Gaji tenaga honorpun masih sama dengan instansi lain di Simalungun, mereka disini menerima Rp1 Juta/bulan dengan 8 jam kerja.

Disisi lain, fungsi Pelayanan RSUD Parapat akan ditingkatkan kualitas pelayanannya agar lebih baik sebagai satu satunya RSUD yang ada di Destinasi Pariwisata Parapat Danau Toba.
Peningkatan pelayanan sedang kami tata dan ditingkatkan mulai dari peningkatan mutu pelayanan dapur, gizi makanan untuk pasien rawat inap, Peningkatan kualitas layan unit Gawat Darurat (UGD/IGD) hingga peningkatan SDM perawat ASM dan Honorer serta penerapan SOP penggunaan Ambulans, layanan pasien rujukan ke Rumah Sakit yang kelasnya lebih tinggi perlahan kita rubah demi kenyamanan pasien, Ujarnya.
Jumlah Perawat di RSUD parapat saat ini ada 34 Orang, dan 32 orang diantaranya masih berstatus Honor, dan Dokter jaga terdiri dari Spesialis Penyakit Dalam dr Olgayanti Hutapea, spesialis anak dr Espayanti sianturi SpA, spesialis OBGYN dr Sondang Reinhard Siahaan SPoG, spesialis bedah dr Velrones Tampubolon SpB, spesialis pathologi klinik dr Syahrial SpK, spesialis Anastesi dr Budiharto Batubara Sp AN, spesialis paru dr Herbet Pardamean Hutagalung SpP, Dokter Gigi, drg Lussiana Simangunsong, 6 Orang Dokter Umum, dr Dame H saragih, dr Menti Siburian, dr Icha Stephanie, dr Nancy Megasari Sagala, dr Agnesia Dame Uli, dr Nursia Siallagan.

Kedepannya RSUD Parapat berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pelayanan prima dengan cara melakukan pembenahan SDM hingga peningkatan peralatan perlengkapan (Alkes) Medis.
Kedepan RSUD Parapat sedang dipersiapkan agar dapat melayani Pasien Cuci darah (pasien Hemodialisa). Ujar dr Jimmi Gultom.
Terkait adanya berita viral di sosial media tentang pasien laka Lantas pelajar J br Manik (15) Senin (28/2/2022) lalu, yang mendapat pelayanan kurang baik dari RSUD Parapat, bahkan tidak mendapat layanan Ambulans untuk Rujukan ke Rumah Sakit di Siantar, menurut dr Jimmi Gultom, “Bahwa peristiwa viral itu terjadi karena ada salah paham miss komunikasi, saya sudah cek dokter dan perawat jaga pada saat kejadian, bahwa sudah dilaksanakan berdasarkan SOP yang ada, akan Tetapi Keluarga Pasien sudah menolak untuk rawat inap dan rujukan, sehingga Keluarga Pasien langsung membawa pasien untuk dirujuk ke Rumah Sakit Siantar, menggunakan mobil pribadi,” Katanya.
Akibat peristiwa tersebut saya selaku Direktur RSUD Parapat langsung merespons dengan cepat dan tanggap, segera melakukan penataan peningkatan pelayanan yang lebih baik mulai penataan Disiplin SDM di RSUD Parapat, sekaligus memberikan pemahaman kepada keluarga pasien, Tandas dr Jimmi Gultom, sembari mendengar saran insan Pers, agar Dirut jangan hanya mempercayakan tanggung jawab berat dipundak pelayanan dan perawatan kepada para Tenaga Honorer di RSUD Parapat. ||| Z3S
Editor : Zul