Aktualonline.co.id Pangkalpinang ||| Wali Kota Pangkalpinang, Maulan Aklil atau yang akrab disapa Molen mengajak anak-anak muda yang ada di kota itu untuk menjadi petani milenial agar bisa membuka lapangan pekerjaan.
“Hari ini kami hadir berkumpul dan bersilaturahmi bersama kawan peternak dan petani dalam rangka untuk menyerap aspirasi mereka. Saya senang berdiskusi sekaligus menyerap aspirasi masyarakat, bahkan saya senang, hobi beternak dan Bertani,” katanya.
Hal tersebut disampaikan molen saat menghadiri kegiatan Musyawarah Pemerintah dengan Peternak dan Petani (Sawah Pak Tani) dan kunjungan ke wilayah kerja Penyuluh Pertanian Lapangan Kota Pangkalpinang di KWT Cendawan 31 Jalan Cendawan 31 RT.03/RW.02 Kelurahan Parit Lalang, Kamis (21/9/23).
Kelompok Wanita Tani (KWT) Akui Molen dikembangkan untuk masyarakat, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan mereka. Terkait hal itu, pihaknya berencana akan mengadakan lomba KWT tingkat Kota Pangkalpinang.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang telah menyampaikan aspirasinya, atas aspirasi ini kami tampung terlebih dahulu dan akan kami upayakan direalisasikan,” ucap Molen.
Hal senada di katakan Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kota Pangkalpinang Samri di Pangkalpinang, Jumat Program Musyawarah Pemerintah dengan Petani (Sawah Pak Tani), guna meningkatkan ketahanan pangan dan perekonomian masyarakat di daerah itu.
“Dengan adanya program ini, kami bisa membantu petani dalam mengembangkan usaha pertaniannya,” kata Dari.
Samri menyebutkan Program Sawah Pak Tani merupakan wadah pemerintah kota untuk menyerap aspirasi para petani, mendengarkan kebutuhan masyarakat, melihat atau meninjau lahan pertanian yang dikelola oleh kelompok petani ini.
“Semua kebutuhan petani nantinya akan dipenuhi untuk mendukung program pengembangan pertanian dan perkebunan di daerah ini,” katanya.
Ia mengatakan Kota Pangkalpinang memiliki 42 kelurahan dan setiap kelurahan dikerahkan 12 orang penyuluh untuk memotivasi dan mengedukasi petani dalam memanfaatkan teknologi dalam mengembangkan usaha pertaniannya.
“Program ini juga kami juga mengedukasi para ibu rumah tangga untuk memanfaatkan pekarangan rumah dengan berbagai tanaman sayuran untuk meningkatkan ketahanan pangan keluarga, inflasi, stunting dan lainnya,” jelasnya.
Menurutnya, petani dalam mengembangkan usahanya masih terkendala sarana prasarana terbatas dan pengetahuan petani dalam memanfaatkan teknologi yang masih kurang.
“Tidak hanya mengedukasi petani akan tetapi kami juga memberikan bantuan seperti bibit, pupuk dan lainnya secara stimulan,” imbuhnya.
Dengan adanya program ini dapat meningkatkan sinergi antara pemerintah dengan petani dalam mengembangkan usaha pertanian dan hasil pertanian di daerah ini.
“Mudah-mudahan dengan adanya kegiatan ini, para petani semakin termotivasi dan terbantu dalam mengembangkan usaha pertanian untuk meningkatkan ekonomi keluarganya,” harapnya.||| Kyt
Editur : Ah