Advertisements

* Berusaha Tangkis Serangan TSK, Tangan Kanan Kanit Intel IPDA Simanjuntak Dapat 7 Jahitan

AKTUALONLINE.co.id SIMALUNGUN |||
H Manik (28) warga Huta Sibaganding Nagori Sibaganding, baru 2 bulan keluar dari penjara karena kasus penganiayaan pemukulan terhadap warga setempat tahun lalu. Namun residivis berjambang ini, sudah buat onar lagi dan sebelum kejadian penangkapannya, Residivis HM ini mengejar-ngejar warga yang juga saksi korban pemukulan tahun 2021, seolah tak terima atas kasus tahun lalu hingga memenjarakan dirinya kala itu, saksi ini diancam dengan golok

Atas keonaran yang dilakukannya, di Huta Sibaganding, Rabu (9/2/2022), Sekitar jam 20.00 warga pun melaporkan kejadian itu ke Polsek Parapat, dan terjadilah pergumulan hingga penangkapan sekitar pukul 21.00 Wib.

Kanit Intel Polsek Parapat Ipda R Simanjuntak yang turun ke lokasi kejadian bersama anggota lainnya, langsung melakukan pendekatan secara persuasive kepada tersangka HM dan memohon supaya golok yang dipegang HM disimpan saja, namun justeru berbalik arah dan malah menyerang dan mengancam warga dan petugas yang datang.

Guna mengantisipasi amukan dan kemarahan warga yang hendak menghakimi tersangka yang kerap meresahkan warga ini, akhirnya dilakukan penangkapan dan pada saat itulah Kanit Intelkam Polsek Parapat itu dihujam dengan Golok HM, dan setelah goloknya ditangkap, HM menarik Pisau Golok yang itu, membuat tangan Simanjuntak tesabet Golok tersangka.

Akhirnya Ipda R Simanjuntak mendapatkan 7 jahitan di bagian telapak tangan kanan dan masih mendapatkan perawatan medis.

Tangan Pelaku Akhirnya Ditembak

Begitu melihat situasi pergumulan dan sangat membahayakan antara HM dan Ipda Simanjuntak, akhirnya anggota Polsek lainnya mengeluarkan tembakan peringatan dua kali ke udara, namun tersangka tidak mengindahkan dan bernafsu ingin membacok petugas lainnya, karena Golok yang dipegang HM (tersangka) masih diayun-ayunkannya, dan menyuruh Polisi menembaknya.

“Kalian semua akan saya golok, majulah…”, hardik HM seperti disampaikan salah seorang saksi di RSU IGD Parapat.

Akhirnya Residivis kasus penganiayaan terhadap warga setempat juga tahun 2021 lalu ini berhasil dilumpuhkan setelah timah panas menembus lengan di bagian tangan kiri supaya goloknya bisa dilepas.

Dan menurut informasi Residivis ini dulu pernah juga memukuli warga kampungnya dengan batu, lalu dia ditangkap, divonis 8 bulan penjara, dan dijalaninya hanya 6 bulan, kemudian 2 bulan lalu dia menghirup udara bebas dan kembali ke kampung Sibaganding, selanjutnya si HM ini kembali berulah dan buat onar sampai tersangka dilumpuhkan.

Benar, tersangka terpaksa dilumpuhkan dengan timah panas, kendati Warga yang disulut amarah itu sempat ikut mendobrak pintu rumah tersangka karena HM berusaha kabur ke rumahnya dan bersembunyi dalam rumah, akhirnya setelah tersangka dilumpuhkan, korban dibawa ke RSU IGD Parapat guna mendapatkan perawatan medis dan disaksikan Paman korban Marga Nainggolan serta Pangulu Nagori Sibaganding, Martno Bakkara.

Warga lainnya yang menyaksikan kejadian dan masih kerabat korban, di IGD RSU Parapat menyampaikan, kendati sebagai pihak keluarga dan dongan sahuta (teman sekampung) pelaku ini lebih baik diamankan, soalnya setelah dia keluar dari Penjara dua bulan lalu, tingkahnya jadi sipanggaron (Anggar Jago) dan pegang-pegang Golok di kampung ini, warga juga kadang dikejar-kejarnya, kami juga ketakutan, Ujarnya sembari melihat kondisi korban di IGD RSU Parapat.

Inilah Golok Milik HM yang sangat membahayakan warga dan yang dihantamkannya kepada Ipda R Simanjuntak saat penangkapan tersangka di Huta Sibaganding, Nagori Sualan.

Kapolsek Parapat AKP J Silalahi yang ditemui di RS IGD Parapat membenarkan kejadian itu. “Ya, tersangka terpaksa dilumpuhkan dengan peluru, karena dia berusaha membahayakan petugas dan menyerang yang lain dengan goloknya, dia akan disangkakan pasal penganiayaan dengan benda sajam dan barangbukti goloknya sudah kita amankan berikut sejumlah warga yang menjadi saksi, sudah memberikan keterangan, sementara pelaku sampai saat ini, masih diberi perawatan intensif di RS IGD Parapat,” Ujar AKP Silalahi. ||| JESS

 

 

 

Editor : Zul