Advertisements

* Aneh, Kepala Balai Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR Terbitkan Surat Menutup RTP Yang Diresmikan Jokowi

AKTUALONLINE.co.id SIMALUNGUN |||
Ruang Terbuka Publik (RTP) Pantai Bebas Parapat dan RTP Atsari Parapat yang diresmikan Presiden RI Jokowidodo pada tanggal (2/2/2022) yang lalu, hingga saat ini belum dikelola dan dirawat secara manajemen yang profesional, artinya proyek yang dikerjakan PT WIKA Gedung itu, kalah management pengelolaan dengan kualitas sekolah Taman Kanak Kanak (TK).

Warga setempat Jhon Sinaga (52) salah seorang warga pelaku pariwisata di Parapat, Kamis (24/3/2022) kepada wartawan Mengatakan, Kenapa RTP Pantai Bebas Parapat Belum ada pengelola yang Profesional?

Padahal Bapak Presiden sudah meresmikan RTP ini pada awal Bulan Februari yang lalu, kenapa diterlantarkan, padahal Bapak Presiden Jokowidodo pada saat meresmikan tempat ini sudah berpesan kepada masyarakat supaya menjaga dan merawat Tempat ini dengan baik dan memberikan Dampak Peningkatan Ekonomi bagi masyarakat di sekitar, Ujarnya.

Sementara M Saleh (65) Wisatawan Pensiunan asal Caltex dari Minas Riau yang Berkunjung ke RTP Pantai Bebas Parapat kepada Wartawan mengatakan bahwa RTP Pantai Bebas saat ini sudah bagus dan sangat Indah, pembangunan ini merupakan Kado Spesial dari Bapak Jokowidodo Bagi Masyarakat Danau Toba, untuk itu perlu disyukuri dan dikelola dengan Manajemen Pengelola yang Profesional, kami sangat senang datang ke tempat yang indah ini, dari RTP Parapat kami dan rombongan akan melanjutkan naik kapal ke Samosir, Tandasnya.

Sementara pada Selasa (22/3) yang lalu, Menteri Pariwisata Sandiaga Salahuddin Uno datang Ke RTP Pantai Bebas Parapat, untuk membuka acara Pentas Seni Danau Toba yang diselenggarakan Oleh Kementerian Pariwisata Ekonomi Kreatif Badan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia.

Pentas Seni Danau Toba merupakan Event Pertama yang di Gelar oleh Kemenparekraf RI di RTP Pantai Bebas Parapat, akan tetapi pada saat pelaksanaan event ada kesan pelayanan yang kurang baik, dimana pada saat event berlangsung amenitas WC atau Toilet Kelas Bintang Lima yang ada di Pantai Bebas tidak dapat berfungsi alias ditutup untuk Publik oleh Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR sehingga para wisatawan yang hadir dalam acara dan rombongan Kepala Balai Dirjen Cipta Karya terpaksa menumpang WC atau Toilet di restauran dan rumah makan milik warga di luar Area Pantai Bebas, sementara tamu Undangan VVIP menggunakan WC, Toilet Portable yang disediakan oleh Panitia Pentas Seni Danau Toba.

M Jajuli (27) salah seorang wisatawan asal Medan yang sengaja datang bersama keluarga untuk menonton Pentas Seni Danau Toba terpaksa menggunakan WC Toilet di toko perbelanjaan alpa mart diluar areal RTP Pantai Bebas.

Berdasarkan pantauan di lapangan masyarakat Pelaku UMKM di Parapat merasa bingung dan tidak tau kapan RTP Pantai Bebas dikelola dengan Baik, bahkan Para Pelaku UMKM yang ingin berinvestasi, berusaha di Tenant atau Gerai Pantai Bebas belum mengetahui pengelola RTP Pantai Bebas.

salah satu Vendor Penyedia Kuliner Merek Internasional H Hutajulu (42) yang ingin membuka usaha Gerai di RTP pantai bebas Tidak tau harus mengurus ijin pemanfaatan Kios atau geray yang ada di Pantai Bebas, apakah mengurus ijinnya harus langsung Kepada Kementerian PUPR?, Apakah kepada Kemenko Marves?, apakah kepada Kemenparekraf?, apakah kepada BPODT? atau kepada Pemerintah Daerah?, Ujarnya.

Sementara saat Menparekraf RI Sandiaga Salahuddin Uno, menyampaikan kepada wartawan bahwa RTP Pantai Bebas Parapat sedang dalam proses pembahasan dana perawatan dan pengelolaannya, saat ini Pemerintah Daerah dan BOPDT sedang membahas dana perawatan kebersihan dan operasional penyelenggaraan event, nanti setelah selesai dibahas akan diserahkan langsung kepada Pemerintah Daerah agar dikelola secara Profesional. Ujar Menteri Sandiaga

Sesuai pengamatan di RTP Pantai Bebas Pada Kamis (24/3) Bapak Dana (37) operator PT Wika mendatangi RTP Pantai Bebas dan membawa peralatan perboden dan akan menutup atau memagar RTP Pantai Bebas Parapat, akan tetapi upaya penutupan RTP Pantai Bebas mendapat protes dari warga sekitar Pantai Bebas.

N Manik (40) langsung mempertanyakan Tindakan Pihak PT Wika, Kenapa RTP Pantai Bebas kalian Tutup Lagi, bukankah RTP Pantai Bebas ini sudah jadi Ruang Terbuka Publik dan sudah diresmikan oleh Bapak Presiden Jokowidodo, kalau mau ditutup lagi buat dulu pengumuman kepada publik, kapan mulai ditutup dan kapan akan dibuka kembali, apa alasan penutupannya, supaya masyarakat mengetahuinya. Tandasnya

* Kepala Balai Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR Terbitkan Surat Akan Menutup Kembali RTP Pantai Bebas

Berdasarkan investigasi wartawan ditemukan bahwa ada Surat Dirjen Cipta Karya kementerian PUPR tanggal 23 Maret 2022 nomor. UM.04.02/Cb2/ 421 tentang pemberitahuan penutupan lokasi RTP Pantai Bebas yang ditandatangani oleh Kepala Balai Syafriel Tansier ST. MT yang ditujukan kepada Bupati Simalungun.

Ketika wartawan mencoba mengkonfirmasi Pemkab Simalungun kebenaran surat pemberitahuan dari Kepala Balai Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR. Melalui Nota.

Perihal Surat Kepala Balai Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR, yang disampaikan kepada Bupati Simalungun, sepertinya belum direspon, karena kesibukan Bupati dalam Kunjungan kerja di Bali, sementara tanggal yang dikirimkan PUPR itu dikirim tertanggal 23 Maret.

Hingga Berita ini dikirim ke Redaksi, masyarakat pelaku pariwisata di Parapat dan pelaku UMKM yang ingin berinvestasi menjadi Vendor belum mengetahui manajeman Pengelola RTP Pantai Bebas dan RTP Atsari Parapat.

Anehnya kok lebih hebat management sekolah Taman Kanak Kanak, Ujar warga. ||| Z3S

 

 

Editor : Zul