* PT Robinson Maju Bersama harus bertanggung jawab
AKTUALONLINE.co.id TOBA |||
Proyek Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Direktorat Jenderal Cipta Karya, Balai Prasarana Pemukiman Wilayah Sumatera Utara, Satker Wilayah II yang mengerjakan pembangunan Proyek Revitalisasi Pasar Tradisional Balairung Balige dengan tenggat waktu diberi selama 130 Hari Kalender, ternyata sampai sekarang tergolong ‘Mangkrak’.
Selain terkesan Mangkrak, proyek yang menyengsarakan pedagang selama 15 bulan terakhir ini, terkesan dikerjakan “dengan cara lambat padahal menyedot uang rakyat lewat APBN Tahun Anggaran 2020/2021 sebesar Rp23,3 M lebih,” dan parahnya sampai sekarang tidak ada tindakan berarti dari aparat setempat, sebab diduga proyek ini juga kemungkinan jatah orang besar yang dimainkan ‘Orang Dalam’, buktinya, pemborongnya tidak takut dan teguran demi teguranpun hanya dianggap angin lalu.
Hal itu disampaikan W Sitorus (55) saat menyampaikan keluhannya di Balige, Kabupaten Toba, Minggu (16/1/2021).

Sementara itu, Asosiasi Pedagang Balige juga sudah lama mengeluhkan lambatnya Finishing Proyek Revitalisasi Pasar Tradisional Balairung Balige, di Kabupaten Toba ini, sebab jika kita lihat sejak tanggal kontraknya tertanggal 02 Oktober 2020, tanggal SPMK 16 Oktober 2020 dan akhir kontraknya tanggal 10 September 2021 dimana si penyedia jasa adalah PT ROBINSON MAJU BERSAMA, dimana pengerjaan mereka hingga saat ini masih belum tuntas.
Proyek yang belum tuntas ini berbiaya 23.356.657.000 (dua puluh tiga miliyar tiga ratus lima puluh enam enam ratus lima puluh tujuh ribu rupiah) dari APBN 2020/2021.
Dari keluhan Kardiman Pardede salah seorang pengurus Asosiasi Pedagang Balige mengatakan, dimana sebelumnya para pedagang sudah mengosongkan lapak masing-masing dan keluar dari pasar tradisional Balairung Balige pada bulan September 2020 lalu dan kami rela demi pembangunan yang lebih baik.
Akan tetapi sesuai dengan papan proyek bahwa pekerjaannya sekitar 15 bulan dan seharusnya telah selesai pada akhir tahun 2021, dan bahkan hingga minggu kedua Januari 2022 ini belum juga bisa dipergunakan, membuat kami sangat kecewa dengan keterlambatan penyelesaian Proyek Revitalisasi pasar tradisional Balairung Balige itu.
Selain kami harus bayar sewa lapak kontrakan diluar sana dengan variasi 4-6 juta/tahun dagangan kami juga sepi dari pembeli, belum lagi karena faktor Corona sejak tahun sebelumnya, membuat pendapatan sangat jauh berkurang, Ujar Kardiman.
Untuk menyikapi keluhan dari masyarakat pedagang, Pemerintah Kabupaten Toba melalui Asisten II Sahat Manullang yang membidangi pembangunan, akhirnya menyampaikan rasa keprihatinannya dikarenakan leletnya penyelesaian Proyek Revitalisasi Pasar Tradisional Balairung Balige. Akibat dari situasi itu, hingga saat ini masyarakat pedagang disana belum juga dapat memanfaatkan lapak-lapak mereka. Ujar Manullang.
Sebenarnya, ketika Pemerintah Kabupaten Toba sosialisasi dengan pihak Kontraktornya, mereka (Pemborong,red) sudah menyampaikan bahwa mereka akan menyelesaikan pengerjaannya pada akhir bulan Desember 2021, tapi kenyataannya hingga saat ini telah memasuki tahun 2022, janji mereka tidak tepat, dan bisa kita lihat sampai saat ini proyek tersebut belum juga dapat diselesaikan pihak kontraktornya sebut, Ujar Sahat Simanullang.
Kita juga sangat khawatir bahwa ini nantinya akan menimbulkan gejolak kepada para pedagang yang hingga saat ini belum dapat merasakan manfaat dari Revitalisasi Pasar Tradisional Balairung Balige yang tak kunjung selesai hingga saat ini, Kata Sahat.
Namun Pemerintah Kabupaten Toba telah melakukan sosialisasi terhadap pihak kontraktornya agar segera dapat menyelesaikan Proyek Revitalisasi Balairung Balige ini dan pihak kontraktor telah berjanji akan menyelesaikannya pada tanggal 19 Januari 2022 akan tetapi jika kita lihat di lapangan hingga saat ini pihak kontraktor tidak memungkinkan menyelesaikannya, tapi akan kita tunggu juga janjinya itu dan kepada para pedagang diharapkan tetap bersabar dan ikut memantau, Ujarnya.
Sahat juga menyampaikan bahwa Pemerintah Kabupaten Toba dalam hal ini tidaklah sebagai pengguna anggaran dan untuk saat ini kita hanya dapat mengawasi pekerjaan yang dilakukan oleh pihak kontraktornya sudah sejauh mana tingkat penyelesaiannya.
Jadi Pemerintah Kabupaten Toba juga berharap agar Proyek Revitalisasi Pasar Tradisional Balairung Balige segera di selesaikan sebab para pedagang-pedagang yang sebelum telah tersebar kemana-mana akan menimbulkan penataan kota nantinya, sebab dimungkinkan terhadap tata kota yang mengakibatkan kesembrawutan, Ujarnya.
Maka untuk itu PT ROBINSON MAJU BERSAMA harus lebih bertanggung jawab lagi, dan lebih segera menuntaskan pengerjaan tersebut. ||| JESS
Editor : Zul