AKTUALONLINE.co.id MEDAN |||
Akademisi Unimed sekaligus penemu model Manajemen Sekolah Berbasis Budaya Batak (MSB3) diundang menjadi narasumber untuk kegiatan Bina karakter Guru-Guru SMA Negeri 1 Si Empat Nempu Hilir kabupaten Dairi di Pardamean, baru-baru ini (3/6/22).
Seturut penuturan Kepala Sekolah Herrison Samosir, S.Pd, didampingi wakilnya Asnar Manurung, S.Pd, kegiatan Bina karakter Guru-Guru sengaja dilakukan dengan mengundang Dr. Dion Sihombing dari Universitas Negeri Medan yang juga menemukan model MSB3 dalam studi Doktoralnya bertujuan untuk membekali dan mencerahkan cara pikir dari Guru-Guru SMA N 1 Sinehi lewat pemaknaan nilai-nilai budaya Batak yang telah dikajinya, mengingat juga Dr. Dion, sebagai putra daerah desa janji kabupaten Dairi di wilayah SMA N 1 Sinehi.
Lanjut Kepala Sekolah, Kehadiran Dion diharapkan dapat membantu memperkuat semangat dan komitmen kerjasama dari Guru-Guru dalam memajukan SMA N 1 Sinehi.
“Saya sudah lama mengenal Dion sejak kuliah Sarjana di Unimed, Kami bangga mengetahui putra desa janji Dion Sihombing sudah capai Pendidikan Doktor dari Unimed, karena itu kami ingin dengarkan ilmunya dalam membangun sekolah,” ucap Herrison alumnus Unimed itu.
Dalam pemaparan materi tentang karakter Guru-Guru berbasis budaya Batak, Dr. Dion disampingi timnya Albert Sirait, M Hum dan Sahat Renold, M.Pd, berkata bahwa maju mundurnya kualitas sekolah sangat tergantung pada kualitas Guru-Guru yang melakukan pengajaran dan mendidik peserta didik di sekolah.
Guru-Guru pun jadi penentu keberhasilan masyarakat dan Bangsa dalam mewujudkan cita-cita pembangunan. Keyakinan demikian Sejalan dengan visi pembangunan Bangsa yang digaungkan Prof Dr. Syawal Gultom, M.Pd, promotor doktoral Dion, yang sekarang menjabat sebagai Ketua Senat Unimed, yaitu: “Membangun Bangsa dari Sekolah”.
Dion berpendapat bahwa kerjasama dan partisipasi aktif dari stakeholder sekolah mutlak diperlukan sehingga stakeholder sekolah saling terkait dan sama-sama memikirkan kemajuan sekolah. Upaya untuk itu telah dihidupi masyarakat Batak selama ini. Terdapat tiga unsur yang saling kerjasama dan partisipatif dalam membicarakan program-program sekolah baik akademik, non akademik, kemitraan dan pendukung.
Lanjut Dion unsur-unsur dimaksud adalah pemilik program (kepala sekolah dan wakil), pemberi restu untuk pelaksanaan program (dinas pendidikan) dan pelaksana teknis dari program sekolah (Guru-Guru dan Tendik). Ketika unsur-unsur itu saling komunikasi dan kordinasi dengan baik dalam merencanakan dan mengorganisir program sekolah maka diyakini pelaksanaan program akan berjalan dengan baik, dimana tercipta kesadaran dan komitmen bersama melaksanakan tugas secara baik.
Karena itu Dion mendorong agar sekolah dikelola dengan pelibatan unsur-unsur stakeholder sekolah diawali dari perencanaan. Kepala Sekolah harus terbuka pada pengelolaan melibatkan semua unsur-unsur di sekolah.
Lanjut Dion seturut kebiasaan budaya Batak, setiap unsur wajib melakoni karakter kasih (holong) dengan menunjukkan keteladanan sehingga setiap anggota sekolah berlomba melakukan kebaikan di sekolah, karena sebagai satu keluarga sekolah memiliki harapan yang sama untuk mewujudkan kemajuan sekolah.
Sekolah milik bersama, maju mundurnya menjadi tanggung jawab bersama pula, tegas Dion. Untuk bisa mewujudkan cita-cita sekolah semua pihak wajib bersikap saling hormat dan saling menghargai satu sama lain serta saling berbagi.
Tak mudah mewujudkan, namun jika semua pihak sadar dan mau berkomitmen untuk memajukan sekolah pasti bisa terjadi, dan semua berlomba untuk meningkatkan kompetensi agar pelaksanaan tugas secara berkualitas.
Diakhir pertemuan itu, Wakil kepala Sekolah Asnar Manurung, S. Pd., mengucapkan apresiasinya atas sajian materi dari Dr. Dion dan mengucapkan terimakasih.
“Kami mengapresiasi ilmu pengetahuan lewat MSB3 yang dihasilkan Dion, luar biasa, jika diterapkan diyakini membawa perubahan bagi sekolah. Terimakasih kami ucapkan kepada Dr.Dion karena telah mencerahkan kami Guru-Guru SMA Negeri 1 Si Empat Nempu Hilir,” ucap Asnar.
Asnar pun berharap semoga para Guru-Guru berolah manfaat besar dari kegiatan yang dilaksanakan dan dapatkan hadirkan perubahan perilaku positif untuk memajukan sekolah. Pertemuan berlangsung secara serius dan sukacita, berakhir dengan photo bersama dan makan bersama, tanda syukur. ||| Sahat MT Sirait
Editor : SMTS