Advertisements

AKTUALONLINE.co.id TOBA |||
Muhammad Abduh Pane (18) warga Jln. Karyatani Gang Dulur No 27.F Lingk VIII Medan, mengerang nyawa di kedalaman 6 Meter Air Danau Toba, tepatnya di sekitar depan Villa Tujutakke Desa Pardamean Ajibata Kecamatan Ajibata Kabupaten Toba Provinsi Sumatera Utara, Minggu (7/3/2021).

Awalnya korban sudah diajak kedua orang tuanya pulang lebih awal karena masih ada pesta keluarga di Medan, korban sempat naik ke dalam minibus yang dirental bersama rombongan keluarga itu, namun Abduh justru sempat adu mulut dengan Mamaknya, hingga korban turun dari mobil tersebut, setelah Mamaknya mengatakan, turun aja kau, ‘mati kau disitu’.

Setelah korban turun dari mobil, mobil yang ditumpangi kedua orang tuanya itupun berangkat dari Ajibata, dan korban langsung mandi-mandi kembali ke Danau Toba.

Anehnya dari pihak rombongan keluarga yang masih tinggal menikmati sisa liburannya tidak ada yang tau korban kembali mandi ke Danau Toba.

Beberapa saat kemudian, percis dekat jembatan jalan menuju FERY IHAN BATAK dan sekitar 400 dari Kantor Basarnas Ajibata, sejumlah abak tukang Ciling pencari koin di danau, melihat sesosok manusia terlentang dan masih mengambang (seperti melayang di tengah air).

Rombongan penciling itupun terkejut dan berhamburan bergegas ke tepi danau, sekaligu menceritakan mayat itu ke warga sekitar, selanjutnya oleh Warga langsung memberitahukan kepada Kapos Ipda Siringoringo Kapos Polisi di Ajibata, selanjutnya Siringoringo menyampaikan kepada Basarnas Danau Toba yang tak jauh dari lokasi kejadian.

Melalui Tambunan dari pihak Basarnas yang langsung mengerahkan segala kekuatan tim guna menolong korban, menyampaikan kronologis kejadian, dengan perkiraan sekitar Pukul 11.00 Wib laporan/informasi diterima dan langsung melakukan pencarian, kemungkinan korban sempat mengambang dari TKP awal yang disampaikan oleh anak-anak tukang Ciling itu.

Kendati cepat ditemukan, namun jasad Abduh tak tertolong lagi, kemungkinan pembuluh darah di bagian otak sudah pecah, Ujar salah satu sumber di lokasi kejadian.

* Kedua Ortu Balik dari Tebing

Setelah jasad korba ditemukan, kedua orang tua Abduh (Ayah dan Ibunya) dihubungi oleh rombongan yang masih di Ajibata, karena dijadwalkan akan pulang sore. Setelah ditelepon, ternyata kedua ortu korban sudah sempat di kawasan Tebing menuju Medan, atau sekitar 2 Jam perjalanan dari Ajibata-Tebing.

Orangtua korban meratapi jasad anaknya setelah tiba di IGD RSU Parapat.

Sekitar pukul 13.05 Wib, Kedua Orang Tua korban langsung ke RSU IGD Parapat, melihat kondisi anaknya.

Kesedihan pecah tatkala sang ibu mengingat apa yang dilontarkannya kepada anaknya itu, hingga ditemukan benar-benar mati dan jadi korban. “Ibunya itu sempat marah dalam mobil, karena anaknya ini belum mau pulang dan ingin kembali bersama rombongan yang lainnya, korban turun dari mobil dan kembali mandi, dan itulah kenyataannya Ibu dan Ayahnya kembali datang dan balek dari Tebing, karena mereka sudah sempat lintas Tebing menuju Medan, ujar salah seorang dari rombongan keluarga korban.

Ibu korban jatuh pingsan usai melihat anaknya terbujur kaku di RSU Parapat.

Setelah kedua orang tua korban tiba dan meratapi jasad anaknya dan Ibu korban jatuh pingsan, akhirnya kepergian anaknya itupun diikhlaskan, lalu dibersihkan ke ruang jenazah untuk dikremasi, selanjutnya korban akhirnya pulang bersama orang tuanya setelah jadi mayat korban tenggelam di Danau Toba Ajibata.

“Janganlah kita memarahi anak kita dengan kata-kata yang tak lumrah, siapa tau jadi azab dan sial bagi yang kita marahi, itulah akibatnya penyesalan tiada guna, disaat omongan Ibu kandung jadi petaka, tak ada waktu yang bisa terulang kembali kecuali penyeselan yang mendalam”, Ujar salah seorang warga yang mengerumuni RSU Parapat. ||| ZEZ

 

Editor : Zul