AKTUALONLINE.co.id – TOBA ||| Tragedi keracunan makanan menimpa SMP Negeri 1 Laguboti, Kabupaten Toba, pada Rabu (15/10/2025). Sebanyak 52 siswa dan 2 pekerja penyedia makanan bergizi (MBG) menjadi korban setelah menyantap makanan yang disajikan di sekolah tersebut.
Kepala Sekolah SMPN 1 Laguboti, Pahala Hutapea, menjelaskan bahwa makanan disajikan sekitar pukul 10.00 WIB, dan pada pukul 13.05 WIB beberapa siswa mulai mengeluhkan mual, muntah, sakit ulu hati, dan sakit kepala.
“Begitu gejala muncul, kami langsung menghubungi pihak Puskesmas dan segera mengevakuasi siswa yang kondisinya parah ke RS Porsea, RS HKBP Balige, serta Puskesmas Laguboti,” ujar Pahala Hutapea.
Hingga sore hari, tercatat 54 orang menjadi korban keracunan massal. Pihak sekolah terus melakukan koordinasi dengan instansi terkait untuk memastikan seluruh korban mendapat perawatan medis yang memadai.
Menu makanan yang disajikan saat kejadian adalah ikan asam manis, sayur tempe, dan semangka. Diduga salah satu bahan makanan tersebut menjadi penyebab keracunan. Sampel makanan telah dikirim ke pihak berwenang untuk diuji di laboratorium.
Peristiwa ini memicu kekecewaan mendalam dari para orang tua siswa, terutama terhadap program MBG yang seharusnya menjamin asupan makanan sehat dan bergizi bagi peserta didik.
“Kami sangat kecewa. Program yang seharusnya menyehatkan anak-anak justru membuat mereka masuk rumah sakit,” ujar salah satu orang tua siswa.
Mereka mendesak pihak berwajib dan instansi terkait agar melakukan penyelidikan menyeluruh serta menindak tegas pihak yang bertanggung jawab.
Hingga berita ini diterbitkan, Kepala Satuan Pengamanan Pangan dan Gizi (SPPG), Daniel Gultom, belum dapat dihubungi untuk memberikan keterangan resmi. Kehadiran dan tindakan cepat dari SPPG sangat diharapkan masyarakat untuk mengusut kasus ini serta memastikan keamanan pangan di lingkungan sekolah.
Kepala Sekolah Pahala Hutapea menegaskan, pihaknya akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap penyediaan makanan di sekolah agar kejadian serupa tidak terulang.
“Kami sangat prihatin. Fokus kami saat ini adalah memastikan seluruh siswa pulih dan melakukan evaluasi agar program makan bergizi tetap berjalan dengan lebih aman,” ungkapnya.
Tragedi ini menjadi peringatan penting bagi semua pihak tentang pentingnya pengawasan ketat terhadap keamanan pangan di sekolah. Hasil uji laboratorium dari sampel makanan kini sangat dinantikan untuk mengetahui penyebab pasti insiden keracunan massal tersebut. ||| Agus.S
