Aktualonline.co.id – Deli Serdang-
Gebrakan bupati Deli Serdang terpilih dr Asriludin Tambunan putra alm Amri tambunan (mantan bupati Deli Serdang 2 periode) yang akan melakukan pemecatan pegawai honorer harus di dukung penuh karena diketahui pengangkatan para pegawai honorer tersebut bernuasa ” suap” dan melibatkan oknum anggota DPRD Deli Serdang serta pejabat yang ada di plat merah tersebut.
Namun sebelum dilakukan pemecatan, para honorer tersebut tersiar kabar bahwa rapat dengar pendapat (RDP) yang rencana dilakukan komisi 2 DPRD Deli serdang, kamis yang akan datang dengan kepala dinas BKPSDM sudah bocor dan ternyata hanya 250 pegawai honorer yang berdomisili di kecamatan lubuk pakam dan sekitarnya saja yang akan dipecat sisanya tidak.
Rencana yang sudah di susun rapi tersebut, membuktikan bahwa adanya ” dendam ” bupati terhadap kecamatan yang merupakan ibukota Deli Serdang ini mengigat suara bupati di kecamatan ini kalah telak pada pilkada Deli Serdang yang lalu.
Menangapi hal ini, Directur LSM lingkar Indonesia Arnold Marpaung SH mengakui mendengar isu tersebut dan kini jadi buah bibir dikalangan pejabat.” Saya juga mendengar bang kalau ini terjadi berakti ini tak boleh dibiarkan terjadi kalau mau di pecat ya pecat aja semuanya jangan pandang buluh karena akan terjadi keributan di kabupaten ini.” Sebutnya.
Dari awal rencana bupati untuk merumahkan pegawai honorer ini guna melakukan efisensi anggaran kita dukung akan tetapi kalau mau dibuang, ya semuanya jangan pandang buluh biar tau siapa aja yang jadi pemain masuknya pegawai honorer ini dan berapa yang mereka setor.” Yang jelas oknum anggota DPRD Deli Serdang,DPRD Sumut, kepala dinas, sekwan dan tim tim kemenangan bupati saat mencalonkan terlibat dalam hal ini .” Sebutnya.
Dijelaskan Arnold lagi, kalau memang bupati berani ini baru namanya bupati beda dengan bupati yang ada di Sumut akan tetapi apakah dia mampu melakukan hal ini kalau dilihat dari beberapa hari menjabat dan ketegasnya kayaknya mantap akan tetapi apakah hanya di medsos saja tegas sedangkan untuk ini, dia berani kita tunggu aja ketegasannya jangan cuma sama ASN berani kalau ketemuu lawan ciut juga.
Agar marwah bupati dapat disegani lakukan apa yang menjadi tugas bupati asalkan jangan pandang buluh dan pilkada sudah selesai berakti jangan ada pengkotak kotaan karena apapun namanya anda dipilih rakyat dan digaji oleh rakyat.
Hal senada juga diungkapkan warga lubuk pakam Sawaludin Lubis (40) mengakui terkejut dengan isu tersebut.” Wah kalau benar hanya pegawai honorer warga lubuk pakam sudah gak benar lagi ini akan tetapi harusnya bupati itu mencari solusi bukan seperti kayak gini asal rumahkan saja.” Sebutnya.
Dijelaskan ketua KWPDS ini lagi, kalau memang ini tetapi dilakukan berakti bupati membunuh anak dan istri para pegawai honorer mereka itu bukan mencari kaya akan tetapi hanya mencari sesuap nasi dan bertahan hidup.” Entah apa nanti nya terjadi kalau memang mereka di rumahkan.” Sebutnya
Jadi, kita menunggu RDP nanti apa memang benar hanya yang dirumahkan sekitar 250 orang dan kebanyakan orang lubuk pakam. Kalau itu benar berakti bupati ” perang ” dengan warga sendiri. Gom