27 C
Indonesia
Jumat, 17 Januari 2025

Miliaran Pendapatan Parkir Konvensional Menguap, Uangnya Untuk Modal Pilgubsu (?)

Berita Terbaru

AKTUALONLINE.co.id – Medan II Miliaran pendapatan dari parkir konvensional kini menguap ntah kemana dan untuk siapa. Hal ini sebagai imbas penerapan kebijakan parkir gratis untuk sistem pembayaran tunai namun faktanya program tersebut hanya omong kosong belaka.
Pengamat anggaran Elfenda Nanda dalam wawancara program Ekslusif Aktual Media Grup menjelaskan bahwa penguapan tersebut dapat dikalkulasikan secara sederhana dan logika berdasarkan pengalaman parkir konvensional sebelumnya.
Dari seribuan lokasi parkir konvensional yang beroperasi saat ini, Elfenda mengambil contoh separuhnya yakni 500 titik sebagai contoh perhitungan. Misalnya, satu lokasi bisa menghasilkan Rp100 ribu dan dikali jumlah tempat parkir maka akan terkumpul sebanyak Rp50 juta. Jika dalam hitungan sebulan, maka akan terhimpun uang sebesar Rp1,3 miliar.
Meskipun perhitungannya masih separuh, namun sudah jelas penghasilan tersebut hampir mengimbangi pendapat e-parking sebanyak Rp145 juta perbulannya. Total pendapat itu dihitung dari pembagian target PAD sebesar Rp60 miliar, sehingga rata-rata target retribusi perhari Rp 1 juta untuk 1 titik.
“Potensi bocor di depan mata dan semakin besar. Jauh lebih besar pendapatan parkir konvensional jika dilihat dari potensi jumlah titiknya dibanding e-parking yang hanya 145 titik. Tapi kita tidak tau uang parkir konvensional ini kemana,” tanya serius.
Program parkir gratis yang telah menyeret para jukir ke kator polisi, malah dicurigai Elfenda Nanda sebagai modus untuk ganti pemain. Pasalnya, aksi tangkap tukang parkir dengan melibatkan polisi pada akhirnya tidak berefek berhentinya kutipan parkir. Namun sebaliknya, tukang parkir makin berani mengutip uang parkir namun tidak diketahui muara setorannya.
Sementara itu, Sekretaris Lingkar Indonesia Arnold Marpaung sepakat menilai bahwa program parkir gratis ini telah menjadi cibiran masyarakat sebagai kebijakan gagal. Publik saat ini menduga antara dishub, pihak ketiga dan juru parkir telah kongkalikong untuk bekerjasama menjadikan retribusi sebagai salah satu sumber dana untuk membiayai Wali Kota Medan Bobby Nasution bertarung di Pilgubsu 2024.
“Tidak bisa juga kita salahkan masyarakat berpikir dana parkir konvensional yang tidak masuk kas ini dipakai untuk Pilgubsu nanti,” ungkapnya.
Pemikiran ini semakin liar karena Dishub selaku dinas berwenang soal parkir hingga saat ini tidak mau menjelaskan soal kegagalan parkir gratis yang mereka konsep. Apalagi, berkembang isu bahwa keberanian Kadishub Kota Medan menunjukkan muka pascagagal menerapkan parkir gratis karena merasa dilindungi Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution.
“Car berpikir masyarakat kita tidak susah. Kalau ditengoknya ada program gagal, berarti kan harus dievalusi apakah programnya atau pelaksananya. Kalau tidak maka timbul tanda tanya, apakah dilindungi, sama-sama sudah sepakat atau gimana. Ini mau dekat Pilgubsu loh. Apa dari sini dananya. Ini pernyataan publik,” cecarnya.
Sementara itu Kadishub Kota Medan Iswar Lubis hingga saat ini tidak mau merespon konfirmasi yang dilakukan Aktual Media Grup kepadanya. II Prasetiyo

Baca Selanjutnya

Berita lainnya