AKTUALONLINE.co.id MEDAN ||| Meskipun telah ditolak oleh Pengurus Besar Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (PB FORKI) telah menolak permohonan bernomor 027/R/PB.TAKO/IX/2022 dari PB Tako Indonesia versi Dr. Nurdin Tampubolon, MM untuk mengikuti Kejuaraan Nasional.
Namun, perguruan ini tetap mengirimkan atletnya untuk bertanding. Bahkan, sebelum para atlet TAKO Indonesia juga sempat bermain dalam Kejurda FORKI Sumut tanggal 12-14 September 2022 di Gor Mini Disporasu Medan, sebagaimana kabar dari informan www.aktualonline.co.id yang tidak berkenan disebutkan namanya.
Adapula bukti percakapan WhatsApp yang diterima redaksi www.aktualonline.co.id juga menunjukkan adanya instruksi pengiriman dua orang atlet TAKO sebagai tim FORKI Sumut untuk Kejurnas pada tanggal 3-6 Oktober di Padang.
“Saran Sensei supaya anak-anak dan orangtuanya tidak kecewa kita ikutkan aja Sensei ke Padang walaupun nanti mereka tidak ikut bertanding,” tulis dalam percakapan itu.
Sementara itu, Ketua Pengprov FORKI Sumut, Dr. H. Rahmat Shah yang dikonfirmasi mengenai hal ini mengaku tidak mengaku tidak tahu dan megarahkan agar melakukan konfirmasi langsung ke Sektretaris FORKI Sumut Zulkarnaen Purba.
“Sore, saya masih di jkt dan tdk tahu hal tsb silahkan kontak langsung ke pak Zul Purba, tks,” balas Rahmat Shah, Jumat (30/9/2022) kemarin melalui pesan whatsApp.
Sementara itu, Zulkarnaen Purba yang juga Stering Commitee Panitia Pelaksana Kejurda FORKI Sumut 2022 saat dihubungi, Sabtu (1/9/2022), memaksa wartawan www.aktualonline.co.id untuk membuka nama informan yang membeberkan persoalan pengiriman atlet TAKO Indonesia sebagai imbalan agar dirinya memberikan konfirmasi.
Diketahui, penolakan keikutsertaan atlet TAKo Indonesia dalam Kejurnas di Padang tertuang dalam surat resmi panitia pelaksana kekuaraan nasional Karate Piala Ketua Umum PB Forki Tahun 2022 nomor 01/TIM.KAB/Kejurnas.Pdg/IX/2022 yang diteken oleh Ketua Tim Keabsahan Atlit dan Pelatih, Purwanto Kitung, SH, SE, MH, MPH, CLA tanggal 29 September 2022.
Alasan penolakam PB FORKI ini dikarenakan dualisme kepengurusan TAKO Indonesia, dimana yang satu diklaim dipimpin oleh Dr. Nurdin Tampubolon, MM, sementara satunya lagi dikomandoi Rajamin Sirait.
PB FORKI juga telah mengultimatum keduanya untuk berdamai, jika tidak bisa maka harus menempuh jalur hukum di peradilan olahraga. Ketidak patuhan keduanya dalam instruksi yang diterangkan dalam surat nomor 095/PB.FORKI/KU-SJ/VI/2022 menyebabkan hingga saat ini TAKO Indonesia dilarang ikut serta dalam seluruh aktivitas yang diselenggarakan PB FORKI. ||| Pras
Editor : Pras