AKTUALONLINE.co.id MEDAN |||
Anggota Komisi II DPRD Medan, Syaiful Ramadhan mengaku prihatin mengetahui petugas kader Posyandu di Kota Medan hingga saat ini (Juni 2022) belum terima honor. Sangat disayangkan kesejahteraan petugas ujung tombak pencegah Stunting itu dikesampingkan.
“Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat (DP3APM) Kota Medan kita minta segera dapat mendistribusikannya,” ujar Syaiful Ramadhan menyikapi masih adanya petugas kader Posyandu di Medan yang hingga saat ini belum terima honor, Rabu (08/06/2022).Disampaikan Syaiful Ramadhan,Ianya juga prihatin dengan minimnya honor yakni hanya Rp 60 ribu per bulan. Maka itu, Syaiful mengusulkan agar honor petugas kader Posyandu dapat dinaikkan.Sebab, kinerja kader dinilai sangat penting membantu pencegahan stunting.
“Kita harapkan DP3APM harus jemput bola menyelesaikan masalah. Apalagi terkait harus membuka rekening Bank,” ujar Syaiful.Menurut Syaiful, memang minimnya honor patut disikapi. Apalagi dalam pencairan honor Rp 60 ribu setiap bulannya harus membuka rekening.
“Kalau hanya terima Rp 180 per triwulan. Berapa lah yang bisa diambil dan berapa sisa lagi direkening agar tabungan tidak tutup,” sebut Syaiful.Untuk itu, Syaiful Ramadhan minta Pemko Medan supaya mengkaji ulang sistem pendistribusian honor ke depannya. Begitu juga terkait jumlah honornya para kader perlu dinaikkan.Seperti diketahui, kader Posyandu di Medan Tuntungan yang tidak bersedia namanya disebut kepada wartawan kemarin mengaku hingga Juni 2022 belum terima honor.
Padahal pendistribusian biasanya diterima per triwulan.Kader juga mengeluhkan minimnya jumlah honor namun harus membuka nomor rekening Bank. Sama halnya dengan kader di Kecamatan Medan Belawan mengaku hingga saat ini belum terima honor.Untuk jumlah kader Posyandu di Kota Medan saat ini berjumlah 6.640 dari 1.328 Posyandu.||| Ramli Sarumaha
Editor : Zul