AKTUALONLINE.co.id TULUNGAGUNG |||
Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Tulungagung menyelenggarakan kegiatan pemberdayaan usaha mikro melalui pendataan, kemitraan kemudahan perizinan, penguatan kelembagaan dan koordinasi dengan para pemangku kepentingan melalui pelatihan ketrampilan kuliner aneka kue basah, di desa Mojosari, kecamatan Kauman, Kabupaten Tulungagung, Selasa (24/5/2022).
Dalam kegiatan yang dijadwalkan selama Dua hari ini, Selasa dan Rabu (24-25/5/2022), Hadir dari Dinkop dan Usaha Mikro, Kepala bidang UMKM Alim Mustakim SSos MM, dengan narasumber Pengusaha Catering 48, Cholifatur Rosidah, dan di ikuti 35 peserta yang merupakan ibu-ibu rumah tangga dari warga masyarakat desa Mojosari.
Kepala Dinas koperasi dan Usaha mikro melalui Kabid UMKM Alim Mustakim SSos MM membuka secara resmi kegiatan tersebut, serta memberikan sambutan tertulis.
Dalam sambutan tertulis yang dibacakan Alim Mustakim menerangkan, pelaku usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) memiliki peran besar dalam perekonomian nasional. Sektor ini tercatat mampu menghasilkan lebih dari 60 Persen Produk Domestik Bruto (PDB) menilik potensi yang luar biasa besar, Pemerintah memberikan berbagai dukungan untuk mendorong naik kelas dari penjual lokal menjadi penyuplai produk global. Produk atau kemasan akan sangat berpengaruh terhadap penjualan dan daya saing sebuah produk di pasaran.
“Kemasan produk yang unik dan menarik cenderung memberikan kesan positif pada merk dan kualitas produk, konsumen saat ini cukup cerdas untuk menilai menilai sebuah barang melalui kemasan dengan informasi terperinci tentang bahan-bahan yang di gunakan terutama untuk produk yang tidak potensial, akan tetapi dengan kondisi perekonomian sekarang ini peluang membuka usaha yang paling cepat untuk mendapatkan penghasilan salah satunya adalah dari usaha dalam bentuk produk Kuliner.” terang Kabid UMKM.
Selanjut Alim menuturkan, perkembangan UMKM untuk ekonomi kreatif dengan baik dapat membangun ekuitas merek dan mendorong penjualan. Produk yang baik adalah:
1. Memiliki Nilai efektifitas.
2. Menjamin Keamanan Produk.
3. Memudahkan Pengiriman.
4. Mudah dikenali.
5. Menyertakan informasi Bahan dan Izin terkait.
6. Desain Ergonomis.
7. Perhatikan Faktor Keindahan.
Lebih lanjut Ia mengatakan, pengetahuan di bidang usaha Kuliner yang dimiliki masyarakat dapat membangun kerjasama di antara sesama peserta dan pelaku UMKM, sehingga dari peserta dapat menumbuhkan UMKM baru yang lebih produktif dan inovatif.
“Hasil produknya mempunyai daya saing dan nilai tambah dimana hasil produk UMKM tersebut paling tidak dapat di pasarkan di lingkungan masyarakat,” ujarnya.
Selain itu Alim juga menyampaikan, pelatihan ini sebagai salah satu jalan keluar untuk membantu mendapatkan penambahan ekonomi keluarga. Hasil pelatihan ini haruslah dapat terus dikembangkan dan berkelanjutan, agar peserta dapat mengaplikasikan ilmu yang di dapat selama pelatihan dan bisa mandiri.
“Diharapkan kepada para peserta hal ini bisa di jadikan solusi untuk mengembangkan usahanya,” tandasnya.
Usai dibacakan sambutan, dilanjutkan praktek pelatihan kuliner yang di bimbing oleh narasumber. ||| Dodik
Editor : Zul